Senin, 16 Mei 2011

LAPORAN PRAKTIKUM HEWAN COBA

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
. Reproduksi merupakan proses dimana makhluk hidup berusaha memperbanyak keturunan agar dapat mempertahankan kehidupn dan generasinya mendatang. Proses reproduksi diperkirakan sudah sejak manusia hadir di dunia, tetapi perkembangan pengetahuan tentang reproduksi sangat lambat dibandingkan perkembangan pengetahuan mengenai alat-alat tubuh lainnya. Hal ini disebabkan karena unsure-unsur reproduksi memerlukan alat-alat yang rumit untuk dipelajari dan kejadian- kejadian reproduksi memerlukan waktu lama untuk diikuti.
Hormon adalah zat organik yang dihasilkan oleh sekelompok sel –sel dalam badan dan dirembeskan ke dalam sirkulasi darah dengan jumlah yang sangat kecil dan dapat merangsang sel – sel tertentu dalam badan untuk berfungsi. Hormon yang berfungsi mengatur proses reproduksi sanagt baru dibandingkan dengan penemuan zat organik lainnya yang mengatur proses fisiologi alat tubuh lain dalam tubuh.
Mencit (Mus musculus) adalah anggota Muridae (tikus-tikusan) yang berukuran kecil. Mencit mudah dijumpai di rumah-rumah dan merupakan mamalia kedua terbanyak setelah manusia. Penelitian terhadap mencit mengenai pertumbuhan dan reproduksinya jauh lebih mudah dibandingkan hewan lain. Hal inilah yang melatar belakangi dilakukannya peraktikum ini.





1.2 Tujuan dan Kegunaan
Tujuan dari praktikum mengenai Pertumbuhan yaitu untuk melihat pertumbuhan dari mencit melalui pertambahan berat badannya, dan reproduksi yang terjadi serta factor-faktor yang mempengaruhinya seperti pemberian pakan dengan kadar protein yang berbeda-beda.
Kegunaannya dari praktikum ini adalah agar dapat mengetahui yaitu dapat mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan mekanisme kerja dan fungsi hormon pada mencit betina dan jantan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Klasifikasi Mencit
Menurut Anonima (2010), menyatakan bahwa klasifikasi ilmiah pada mencit atau tikus putih yaitu:
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Mammalia
Ordo: Rodentia
Famili: Muridae
Upafamili: Murinae
Genus: Mus
Spesies: Mus musculus
Mencit (Mus musculus) adalah anggota Muridae (tikus-tikusan) yang berukuran kecil. Mencit mudah dijumpai di rumah-rumah dan dikenal sebagai hewan pengganggu karena kebiasaannya menggigiti mebel dan barang-barang kecil lainnya, serta bersarang di sudut-sudut lemari. Hewan ini diduga sebagai mamalia terbanyak kedua di dunia, setelah manusia. Mencit sangat mudah menyesuaikan diri dengan perubahan yang dibuat manusia, bahkan jumlahnya yang hidup liar di hutan barangkali lebih sedikit daripada yang tinggal di perkotaan (Anonima, 2010).
Mencit merupakan hewan yang jinak, lemah, mudah ditangani, takut cahaya dan aktif pada malam hari. Pada umumnya mencit sangat senang berada pada belakang perabotan jika dipelahara atau berkeliaran di rumah. Mencit yang dipelihara sendiri makannya lebih sedikit dan obotnya lebih ringan dibanding yang dipelihara bersama-sama dalam satu kandang, kadang-kadang mempunyai sifat kanibal. Terlebih jika makanan yang dibutuhkannya telah habis sehingga mereka merasa sangat kelaparan (Yuwono dkk, 2009).
Mencit adalah hewan pengerat yang banyak terdapat disawah dan merupakan hama bagi petani. Ciri khas dari mencit yaitu kulit, rambut tidak berpigmen sehingga warnanya putih, mencit lebih tahan lama terhadap penyakit dan lebih jinak. Semua hewan termasuk mencit dapat tumbuh lebih cepat pada waktu masih muda, sejak terjadinya pembuahan, sampai lahir dan sampai mendekati dewasa tubuh, kecepatan pertumbuhan semakin berkurang dengan bertambahnya umur dan akhirnya pertumbuhan terhenti (Anonimb, 2010).
2.2 Jenis- Jenis Pakan
pakan yang dibuat murni sangat penting untuk hewan pengerat atau peliharaan sebab mengandung bermacam – macam sumber gizi dalam bentuk murni, sumber karbohidrat yang dapat disediakan sebagai disakarida yaitu pati, sumber lemak berupa lemak nabati dan mineral sebagai sumber garam – garaman. ahwa oleh sebab itu, hal tersebut dapat mempengaruhi kualitas makanan mencit yaitu makanan mudah dicerna, enak dan mencit mau mengkonsumsinya (Tilman, 1996).
Bahan pakan untuk mencit harus kering sebelum disimpan agar tidak cepat rusak dan untuk mengurangi kecepatan pertumbuhan cendawa atau jamur. Sehingga pakan yang dibutuhkan mencit dapat dikonsumsi dalam jangka waktu yang cukup lama. Waktu serta dana pada akhirnya dapat lebih efesien yang digunakan selama pemeliharaan mencit (Tilman,1996).
2.3 Jumlah Kelahiran Mencit/ umur kebuntingan
mencit (mus musculus) menghasilkan jumlah anak yang cukup banyak sekitar 5-10 lebih/ekor dalam satu melahirkan. Pada kelahiran ternak diawaliu dengan dengsan peningkatan yang drastic dalam sekresi/kortisol dari kortek adrena dimana cortiso fetus bekerja untuk meningkatkan konfersi progesterone sehingga menghasilkan besarnya nisbah pada estrogen terhadap progesterone pada darh induk, sehingga pada saat melahirkan akan menghasilkan jumlah anak yang cukup banyak. Berat pada mencit (Mus musculus) umur 4 minggu mencapai 18-20 gram berat dewasa untuk jantan yaitu 20-40 gram sedangkan pada betina 18-35 gram tapi krcepatan tubuhnya mengalami pertambahan berat badan 1 gram/ hari (Martijo, 1992).
Tikus bisa hamil sedini 4 minggu. Namun, luar biasa keras pada mereka jika mereka lakukan.. Jangan pernah berkembang biak mouse anda yang muda, tidak peduli apa. Selain itu, pastikan Anda terpisah bayi Anda (laki-laki dari perempuan) pada usia 4 minggu jadi ini tidak terjadi. Hal ini umumnya dianjurkan untuk
menunggu sampai betina adalah 12 minggu atau lebih tua sebelum ia dibiakkan untuk sampah pertama. cepat adalah buruk bagi ibu dan bayi. Hal ini dapat menyebabkan tikus yang lemah serta tikus hidup lebih pendek (Martijo, 1992).
2.4 Pemberian Pakan pada Mencit
Proses pemeliharaan sangat baik disebabkan manajemen pemeliharaan dalam hal ini pemberian pakan yang teratur, sehingga kebutuhan nutrisi yang sangat dibutuhkan untuk perkembangan atau pertumbuhan mencit terpenuhi. Oleh karena itu, pemberian jenis pakan dan level protein yang berbeda ternyata dapat mempengaruhi pertumbuhan mencit. Pertambahan bobot badan yang terjadi selama berlangsungnya proses pemeliharaan sangat baik (Anonimb, 2010).
bahwa pertumbuhan berat badan mencit (Mus musculus) yang normal untuk tiap harinya adalah 1 gr/ekor/hari. Hal ini juga terkait dengan konsumsi pakan yaitu dengan konsumsi pakan yaitu dengan konsumsi pakan untuk tiap harinya adalah 10 gr/ekor/hari akan meningkatkan pertumbuhan berat badan tiap harinya sebesar 1 gr/ekor/hari. Berat pada mencit (Mus musculus) umur 4 minggu mencapai 18-20 gr berat dewasa untuk jantan 20-40 gr sedangkan pada betina 18-35 gr tapi kecepatan tubuhnya mengalami pertambahan berat badan 1 gram/ hari (Martijo, 1992).
Kebutuhan pakan bagi seekor mencit tiap harinya kurang lebih sebanyak 10% dari bobot tubuhnya jika pakannya berupa pakan kering. Kualitas makanan yang baik dapat diperoleh dengan membuatnya, biasanya dalam bentuk pellet dan setiap harinya
seekor mencit dewasa dapat memakan 3-5 gr makanan dan kalau mencit yang sedang bunting atau menyusui, akan makan lebih banyak. Sedangkan kebutuhan minum seekor mencit setiap hari kira – kira 15 – 30 ml air (Farah, 2010).
Jumlah konsumsi pakan yang dimakan sangat berpengaruh pada suhu lingkungan, dimana suhu lingkungan dingin jumlah konsumsi pakannya akan tinggi begitupun sebaliknya pada suhu panas, serta keadaan ternak atau mencit saat masa kebuntingan akan mengkonsumsi pakan banyak yang mempengaruhi pertumbuhan dan produktivitas mencit, dimana proses penyediaan zat – zat nutrisi selama terjadi pembelahan pada masa kebuntingan akan mempengaruhi pertumbuhan yang terjadi pada periode menyusui pada mencit betina (Farah, 2010).
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum Fisiologi Ternak Dasar mengenai Mencit yang dilaksanakan pada tanggal 9 Agustus sampai 17 Oktober 2010, bertempat di Animal Center Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin, Makassar.
3.2 Alat dan Bahan
Alat – alat yang digunakan pada praktikum mengenai pertumbuhan adalah spoit (1 ml) beserta jarumnya, box mencit botol mizone, pipet tetes, dan timbangan.
Bahan yang digunakan yaitu sekam gergaji, mencit jantan, mencit betina, dan vitamin B kompleks.
3.3 Prosedur Kerja
Memberikan makanan berupa pakan dengan persentase protein 20% pada mencit dua kali sehari secara rutin selama 2 bulan sebanya 22,23 gr/hari. Kemudian menambah air jika air pada botol mulai kurang. Lalu menimbang kedua mencit sekali seminggu. Menimbang berat pakan yang tersisa setiap hari.
Menggantikan sekam pada box mencit jika sekamnya mulai berbau dan basah agar mencit nyaman di dalam box. Sehingga pertumbuhan dan kebuntingan berjalan dengan lancar.
3.4 Analisa Data
Konsumsi Pakan = Bpakan awal - Bsisa

Pertambahan Bobot Badan = BBawal - BBakhir
T
Konversi Pakan = Pertambahan Bobot Badan
Konsumsi pakan



BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Konsumsi Pakan
Tabel 1. Jumlah Konsumsi Pakan / Minggu
Waktu (Minggu) Konsumsi Pakan (Gr/ minggu)
I
II
III
IV 156,2
110,70
170,05
188,05
Σ 625
X 156.25
Sumber: Hasil Praktikum Fisiologi Ternak Dasar, 2010.
Berdasarkan tabel 1, maka dapat diketahui bahwa rata – rata konsumsi pakan perminggu yaitu 156,25 gr/minggu. Hal ini menunjukkan bahwa junlah konsumsi pakan yang dimakan sangat berpengaruh pada suhu lingkungan, dimana suhu lingkungan dingin jumlah konsumsi pakannya akan tinggi begitupun sebaliknya pada suhu panas, serta keadaan ternak atau mencit saat masa kebuntingan akan mengkonsumsi pakan banyak yang mempengaruhi pertumbuhan dan produktivitas mencit. Hal ini sesuai dengan pendapat Anonimb (2010), yang mengatakan bahwa konsumsi pakan pada ternak sangat dipengaruhi keadaan dan suhu lingkungan serta banyaknya pakan yang dikonsumsi akan mempengaruhi perkembangan dan produktivitas terhadap ternak untuk memenuhi penyediaan zat – zat nutrisi selama terjadi pembelahan pada masa kebuntingan dan selama periode menyusui pada mencit betina.
Kebutuhan pakan bagi seekor mencit tiap harinya kurang lebih sebanyak 10% dari bobot tubuhnya jika pakannya berupa pakan kering. Hal ini sesuai dengan pendapat Smith (1988), yang menyatakan bahwa kebutukan pakan bagi seekor mencit setiap harinya kurang lebih 10% dari bobot badannya, jika pakan tersebut berupa pakan kering. Dan kebutuhan minum seekor mencit setiap hari kira – kira 15 – 30 ml air.
4.2 Pertambahan Bobot Badan
Tabel 2. Jumlah Pertambahan Bobot Badan / Minggu
Waktu (Minggu) Bobot Badan (gr/ minggu)
♂ ♀
I
II
III
IV 20
40
40
30 15
40
30
40
Σ 130 125
X 32.5 31.25
Sumber : Hasil Praktikum Fisiologi Ternak Dasar, 2010.
Berdasarkan tabel 2, maka dapat diketahui pertambahan bobot badan mencit menunjukkan adanya pertumbuhan yang cukup baik dimana dilihat rata – rata pertumbuhan bobot badan pada jantan adalah 32.5 gr/minggu dan pada betina adalah 31.25 gr/minggu. Banyak faktor yang mempengaruhi pertambahan bobot badan dari mencit yaitu salah satunya faktor makanan dan protein yang terkandung dalam pakan tersebut serta faktor lingkungan tempat hidup yang sangat baik. Pada mencit diberikan pakan dengan kandungan protein 20% dan EM 2000 kkal/kg sehingga pertumbuhan dan kualitas susu pada mencit betina selama periode menyusui sangat bagus. Hal ini sesuai dengan pendapat Sonjaya (2006), yang menyatakan bahwa tingkat pertumbuhan dari mencit yaitu sekitar 0,09 gr/hari atau 0,63 gr/minggu. Keragaman dalam kuantitas dan kualitas susu menimbulkan perbedaan tingkat pertumbuhan spesies selama periode menyusui, pemberian makanan yang cukup menyebabkan tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi serta lingkungan tempat hidup yang baik.
Perkembangan bobot badan sebagian besar disebabkan oleh pakan yang dikonsumsi adalah pakan dengan kadar protein 20% yang pas bagi mencit selain itu, kandungan nutrisi yang dibutuhkan mencit ada pada pakan yang dikonsumsinya tiap hari. Hal ini sesuai dengan pendapat Anonimb (2010), yang menyatakan bahwa rata-rata kadar protein yang baik untuk pencampuran mencit adalah 20-23% protein.







BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa :
A. Konsumsi pakan
Mencit mengkonsumsi pakan rata – rata 156,25 gram perminggu untuk 2 ekor mencit dan hal tersebut adalah normal.
B. Pertambahan Bobot Badan
Pertambahan bobot badan pada mencit jantan yaitu rata – rata 32,25 gram perminggu sedangkan untuk betina adalah 31,24 gram perminggu. Faktor makanan sangat mempengaruhi pertambahan bobot badan pada mencit.
5.2 Saran
Saran saya untuk laboratorium adalah dapat melengkapi atau menyediakan alat-alat yang akan digunakan untuk praktikum, agar praktikum dapat berjalan dengan baik.
Saran saya untuk asisten adalah dapat memberika arahan kepada praktikan dalam membuat laporan dan tidak mempersulit praktikan pada waktu asistensi.








DAFTAR PUSTAKA
Anonima. 2010. Definisi Mencit. http://id.wikipedia.org/wiki/Mencit, Diakses pada tanggal 23 Oktober 2010.

Anonimb. 2010. Jenis Pakan Untuk Mencit. http://riluryfovermin. Blogspot .com/2010/10/mencit.html, Diakses pada tanggal 23 Oktober 2010.
Farah, A. 2010. Mencit. http://amirafarah.blogspot.com / (Diakses Tanggal 27 April 2010).
Martijo. 1992. Kesehatan dan Kemampuan Adaptasi Hewan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

Smith dan Soesanto. 1988. Pemeliharaan, Pembiakan, dan Penggunaan Hewan Percobaan Di Daerah Tropis. Universitas Indonesia Press, Jakarta.
Sonjaya, H. 2006. Bahan Ajar Fisiologi Ternak Dasar. Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin, Makassar

Tillman, A.D. 1998. Ilmu makanan Ternak Dasar. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta
.
Yuwono, dkk. 2009. Mencit strain CBR Swiss Derived. Pusat Penelitian Penyakit Menular Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan RI, Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar